Wednesday 1 April 2020

Rwb Indonesia


Mungkin tidak banyak orang yang tahu awal dari RWB erat kaitannya dengan drifting.

Rough World merupakan geng mobil drift di Ibaraki yang sudah terkenal dalam dunia street drift racing di pegunungan Tsukuba. Gaya mobil mereka adalah mobil yang super ceper, ban yang lebar, lips velg yang nongol keluar dan camber yang ekstrim. Gaya ini kemudian dikenal dengan nama “Rough Style”. Kebanyakan mobil mereka ketika itu adalah AE86 dan Mark II dengan tampang yang sangar.

Bukan hanya dari style-nya saja. Para anggota Rough World terkenal dengan kepiawannya dalam drifting kecepatan tinggi. Mereka merajai track pegunungan Tsukuba dan juga area pegunungan sekitarnya. Mau tau ketua geng nya siapa?

Akira Nakai yang merupakan founder dari RWB merupakan ketua geng Rough World. Salah satu anggotanya, Kazuhiro Tanaka bahkan kemudian menjadi seorang drifter profesional di D1 Grand Prix.  Rough World juga dikenal sebagai geng AE86 yang legendaris di Jepang. Nakai-san sebagai ketua dari geng tersebut juga menggunakan mobil iconic AE86 sebagai senjata driftingnya. Ia disegani bukan hanya oleh para anggotanya tetapi juga pembalap jalanan lainnya di Jepang. Kazuhiro Tanaka sampai saat ini menganggapnya sebagai “senpai” alias senior.

Ketika Itu Akira Nakai menjadi pioner dalam trend seperti mewarnai velg dan ban mobil, merubah fender, dan modifikasi lainnya pada AE86. Hal ini bahkan masih menjadi gaya modifikasi mobil drift sampai sekarang.Pada tahun 90an merupakan awal perkenalannya dengan Porsche. Ketika sedang bekerja dalam bengkel bodyshop ia mendapati sebuah sebuah Porsche 911 yang body-nya rusak. Disinilah awal ketertarikannya pada mobil Jerman tersebut. Sampai pada akhirnya, Ia pun membeli Porsche pertamanya, 930 pada usia 28 tahun. Mobil ini lah yang kemudian ia modifikasi dan menjadi mobil RAUH-Welt BEGRIFF yang pertama. Sama seperti mobil RWB lainnya yang diberikan sebuah nama, 930 ini bernama Stella Artois. Merk bir favorit dari Akira Nakai.



Paket RWB kit yang akan digunakan untuk modifikasi terdiri dari beberapa jenis dan pilihan. Berikut penjelasan singkatnya.

RWB style atau jenis modifikasi diantaranya terdiri dari wide race, wide street, widebody, dan narro style(narrow).
Paket utama terdiri bodykit, wing, dan velg.
Bodykit seharga sekitar Rp. 370 juta, terdiri dari bumper depan-belakang, side rockers, fender depan-belakang, dan beberapa part kecil lainnya.
Wing bisa berupa GT-2 atau 3.8 wing seharga Rp. 18 juta, atau ducktail seharga Rp. 10 juta.
Velg menggunakan Work Wheels atau SSR dengan spek 18″ lebar 10,5 dan 12/13. Harganya Rp. 82 juta.
Paket pilihan terdiri dari suspensi dan champion wing. Suspensi menggunakan KW atau Aragosta System seharga Rp. 134 juta. Champion wing harganya Rp.18 juta.
Paket pilihan spesial terdiri dari champion wing, kamiwaza (double decks wing) Rp.24juta, fender wing Rp.18juta, rotana style extended long carnards Rp. 12juta, dan sticker RWB lettering di bagasi Rp.9 Juta.
Jadi intinya paket utama (tanpa suspensi) yaitu bodykit, wing, dan velg total sekitar Rp. 470 juta. Apabila dengan suspensi tambah 82 juta menjadi 552 juta. Bila menggunakan tambahan paket spesial pilihan seperti fender wing, long carnards, dan sticker total menjadi sekitar Rp. 591 juta.

Gaya modifikasi RAUH-Welt BEGRIFF yang berarti Rough World Concept bukanlah hal yang baru. Aura modifikasi yang sama sebenarnya bisa kita jumpai juga pada gaya klasik Bosozoku. TRA Kyoto (Rocket Bunny) dan Liberty Walk pun terinspirasi dari gaya freedom dan reckless ini, keduanya memadukannya pada mobil-mobil yang lebih modern.
RWB pun demikian, hanya saja target mobil modifikasinya spesifik satu brand saja, Porsche.
Lalu apa yang membuatnya begitu populer dan memiliki fanbase yang kuat?
Yang pertama tentu dari story dan history Rough World yang kemudian melahirkan RWB. Kemudian, karisma dan build mentality dari sosok Nakai-san juga menjadi faktor tambahan untuk value dari RWB. Seperti sudah disebutkan sebelumnya, Jepang memang sudah terkenal sebagai salah satu negara trendsetter dunia. Berbagai hal termasuk seni dan budaya asal Jepang seringkali menjadi keunikan dan strong add value bagi orang-orang. Nah, sosok Nakai-san sebagai tuner Porsche asal Jepang menjadi nilai jual lebih.
Faktor yang paling kuat lainnya adalah sistem atau cara memasarkan service jasa modifikasinya.
Dengan jargon “One Car Built For One Individual”, setiap konsumen dari RWB memiliki kebanggaan dan prestise tersendiri. Apalagi semua produk dibuat langsung oleh Nakai-san dan bahkan juga dirakit alias dipasangkan langsung oleh Nakai-San. Jadi, konsumen akan diwawancarai oleh Nakai-san untuk mendapatkan sense of build yang sesuai dengan gaya konsumen. Setelah itu bodykit akan dibuatkan dan dikirim. Kemudian Nakai-san pun akan pergi ke tempat konsumen dan memasangkan bodykit tersebut.
Proses ini pun juga memiliki nilai tambah yang kuat bagi brand RWB. Dengan proses pemasangan yang langsung oleh Nakai-san, otomatis konsumen akan dikunjungi dan bertemu dengan sang maestro. Disinilah saya rasa, akan terasa perubahan dari seorang konsumen menjadi seorang fans. Bukan hanya dari perjumpaan yang membuat adanya hubungan interaksi langsung. Tetapi menyaksikan secara langsung sang maestro beraksi memasangkan memodifikasi mobil kita, tentu menjadi sebuah ikatan emosional yang besar.
Berikut merupakan RWB yang ada di Indonesia:

Porsche RWB ini diberi nama Tsubaki, meskipun lebih banyak dikenal dengan julukan The Bakajin. Nama tersebut ternyata memiliki kisah tersendiri bagi sang pemilik.Tsubaki sendiri artinya bunga camellia. Pemberian nama tersebut merupakan ide dari Nakai-san, karena mobil ini saya dedikasikan untuk anak perempuan saya," kata William.
Sepintas, mobil ini terkesan ceper sekali. Namun, jika diperhatikan, bagian bawah bumper depan menggunakan bahan karet. Sehingga, tak perlu khawatir saat melewati permukaan jalan yang tidak rata.


Porsche RWB ini diberi nama HANRAN, merupakan RWB ke-8 Indonesia menggunakan Porsche 993 yang dibuat dijakarta tahun 2019.